Date
Breast Cancer Ribbon

Beberapa Penelitian tentang Tembok Ya'juj dan Ma'juj

posted by:
noenknoenk

Abdullah Yusuf Ali, dalam tafsir The Holy Qur’an, menulis bahwa di distrik Hissar, Uzbekistan, 240 km di tenggara Bukhara, ada celah sempit di antara gunung-gunung batu. Letaknya di jalur utama, antara Turkestan ke India, dengan ordinat 38oN dan 67oE. Tempat itu sekarang bernama buzghol-khana, dalam bahasa Turki, tetapi, dahulu nama Arabnya adalah, baab al-hadid. Orang Persia menyebutnya dar-i-ahani. Orang Cina menyebutnya tie-men-kuan. Semuanya bermakna pintu gerbang besi.

Hiouen Tsiang, seorang pengembara Cina, pernah melewati pintu berlapis besi itu, dalam perjalanannya ke India pada abad ke-7. Tidak jauh dari sana, ada danau yang dinamakan Iskandar Kul. Di tahun 842, Khalifah Bani Abbasiyah, al-Watsiq, mengutus sebuah tim ekspedisi, untuk pergi ke pintu gerbang besi. Mereka masih menemukan gerbang di antara gunung, selebar 137 meter, dengan kolam besar di kiri dan kanan, terbuat dari balok-balok besi, yang dicor dengan cairan tembaga, tempat bergantung daun pintu raksasa. Sesuai dengan surah Al Kahfi. Pada Perang Dunia II, dikisahkan ketika itu, Winston Churchill, pemimpin Inggris, mengenali gerbang besi itu.

Letak Tembok Besi Dzulkarnaen

Tembok besi dzulkarnaen, memang terbukti ada sampai sekarang, di antara Azerbaijan dan Armenia. Tepatnya, ada di pegunungan yang sangat tinggi, dan sangat keras. Tembok tersebut berdiri tegak, seolah-olah diapit oleh dua tembok yang sangat tinggi. Tempat itu terdapat pada peta-peta Islam, maupun Rusia, terletak di republik Georgia.

Al-Syarif al-Idrisi, menegaskan hal itu melalui riwayat penelitian, yang dilakukan oleh Sallam, seorang staf peneliti, pada masa Khalifah al-Watsiq Billah (Abbasiah). Konon, Al-Watsiq pernah bermimpi, bahwa tembok besi yang dibangun Iskandar Dzulqarnain, untuk memenjarakan Ya’juj-Ma’juj tersebut, tiba-tiba terbuka.
Mimpi itu mendorong Khalifah, untuk mencari tahu tentang keberadaan tembok besi itu. Al-Watsiq menginstruksikan kepada Sallam, untuk mencari tahu tentang tembok itu. Saat itu Sallam ditemani 50 orang, Penelitian tersebut memakan biaya besar. Tersebut dalam Nuzhat al-Musytaq, buku geografi, karya al-Idrisi, Al-Watsiq mengeluarkan biaya 5000 dinar, untuk penelitian ini.

Rombongan Sallam lalu berangkat ke Armenia. Di sana, ia menemui Ishaq bin Ismail, penguasa Armenia. Dari Armenia, ia menuju ke arah utara, ke daerah-daerah Rusia. Ia membawa surat dari Ishaq, ke penguasa Sarir, dari penguasa Sarir ke Raja Lan, dari Raja Lan ke penguasa Faylan, (sekarang, nama-nama daerah ini tidak dikenal). Penguasa Faylan lalu mengutus 5 penunjuk jalan, untuk mengantar Sallam menuju ke pegunungan Ya’juj-Ma’juj.

selama 27 hari, Sallam menjelajahi daerah Basjarat, (daerah pegunungan Ya'juj dan Ma'juj), sampai tiba di sebuah daerah luas, bertanah hitam dan berbau busuk. Selama 10 hari, Sallam melewati daerah yang berbau busuk itu. Ia kemudian tiba di wilayah yang telah porak poranda, dan tak berpenghuni. Penunjuk jalan mengatakan kepada Sallam, bahwa daerah itu adalah daerah yang dihancurkan oleh Ya’juj dan Ma’juj, pada masa lampau. Selama 6 hari, sallam berjalan menuju daerah benteng Ya'juj dan Ma'juj. Daerah itu berpenghuni, dan berada di balik gunung, tempat Ya’juj-Ma’juj berada.

Sallam kemudian pergi menuju pegunungan Ya’juj-Ma-juj. Di sita, ia melihat pegunungan yang terpisah oleh lembah. Luas lembah tersebut sekitar 150 meter. Lembah ini ditutup oleh tembok berpintu besi, sekitar 50 meter.

Dalam Nuzhat al-Musytaq, gambaran Sallam tentang tembok dan pintu besi itu disebutkan dengan detail, (Anda yang ingin tahu bentuk detailnya, silakan baca: Muzhat al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaq, karya al-Syarif al-Idrisi, hal. 934 -938).

Al-Idrisi juga menceritakan, bahwa menurut cerita Sallam, penduduk di sekitar pegunungan, biasanya memukul kunci pintu besi, 3 kali dalam sehari. Setelah itu, mereka menempelkan telinganya ke pintu besi tersebut, untuk mendengarkan reaksi dari dalam pintu. Ternyata, mereka mendengar gema teriakan dari dalam. Hal itu menunjukkan bahwa di dalam pintu besi tesebut, benar-benar ada makhluk sejenis manusia, yang kemungkinan besar adalah Ya'juj dan Ma'juj.

Ya'juj dan Ma'juj, menurut penuturan al-Syarif al-Idrisi, dalam Nuzhat al-Musytaq, adalah dua suku keturunan Sam bin Nuh. Mereka sering mengganggu, merusak, dan membunuh suku-suku lain. Mereka adalah pembuat onar, dan sering menghancurkan suatu daerah. Masyarakat mengadukan perbuatan suku Ya’juj dan Ma’juj tersebut, kepada Iskandar Dzul Qarnain, Raja Macedonia. Iskandar dzulkarnaen kemudian menggiring (mengusir) mereka, ke sebuah pegunungan, lalu menutupnya dengan tembok dan pintu besi.

Menjelang hari Kiamat nanti, pintu besi itu akan hancur. Mereka akan keluar dan akan membuat onar di seluruh dunia, sampai turunnya Nabi Isa as.

Dalam Nuzhat al-Musytaq, al-Syarif al-Idrisi juga menuturkan, bahwa Sallam pernah bertanya kepada penduduk sekitar pegunungan, apakah ada yang pernah melihat Ya'juj dan Ma'juj. Mereka mengaku pernah melihat gerombolan orang, di atas tembok penutup. Lalu angin badai bertiup, dan melemparkan mereka ke bawah. Penduduk di sekitar pegunungan itu, melihat tubuh mereka sangat kecil. Setelah itu, Sallam pulang melalui Taraz (Kazakhtan), kemudian Samarkand (Uzbekistan), lalu kota Ray (Iran), dan kembali ke istana al-Watsiq, di Surra Man Ra’a, Iraq. Ia kemudian menceritakan dengan detail, hasil penelitiannya kepada Khalifah.

Kalau menurut penuturan Ibnu Bathuthah, dalam kitab Rahlat Ibn Bathuthah, pegunungan Ya’juj-Ma’juj, berada, sekitar perjalanan 6 hari, dari Cina. Penuturan ini tidak bertentangan dengan al-Syarif al-Idrisi, karena di sebelah Barat Laut Cina, adalah daerah-daerah Rusia.
Ditulis oleh: Damar Dwiyadi Pratama dari artikelmenarik.wordpress.com
(PurWD/voa-islam.com)
Referensi:
Az-Zuhaily, Tafsir Al-Munir.

Dr. Thaha Ad-Dasuqy, ‘Aqidatuna Wa Shilatuha Bil Kaun Wal Insan Wal Hayat, Darul Huda, Kairo, 1995.

Syekh Sya’ban ‘Abdulhadi Abu Rabah, Islamiyat, Haqaiq Fi Dzilli Tauhid Al-Ara Al-Islamiyah, Muassasah Al-’Arabiyah Al-Haditsiyah, Kairo, 1991

http://www.voa-islam.com/islamia/tsaqofah/2010/05/08/5854/misteri-tembok-ya-juj-dan-ma-juj/

hr

Leave a Reply